Jumat, 04 Maret 2011

Bintang di Malam Gelap...

benar kata orang mati satu tumbuh seribu!

Kau datang dengan sederhana, tanpa tanding aling-aling. mengapuskan semua sesalku. kedatanganmu mengobati segalanya, membebaskanku bagaikan burung yang lepas dari snagkarnya, "bebas". Tak ada lagi penyesalan, goresan, maupun luka. kau membuatku melupakan segalanya, tentang sandiwaranya. Sudah tak ada lagi nama dihatiku. Bagaikan langit, hatiku kini adalah langit siang, bersih, hanya awan-awan kecil, dan kicau bahagia para burung, hingga aku sanggup merasakan Matahari pun tersenyum kepadaku. Bagaikan terlahir kembali, bersih, jernih, ya tidak suci memang, tapi setidaknya tak ada embel-embel apapun, hingga ku tak sanggup merasakan kemarahan, kebencian, jengkelan, maupun cinta. (diperjelas: namun aku jengkel dengan GIOK NADIYA YASMIN ANGGUN! setiap hari ngatosi! tunggulah kawan! pembalasa lebih kejam! huahahaha! tapi kami tetap berteman :D) Yang aku butuhkan sekarang adalah kesendirian, aku ingin berkelana, mengepakan sayapku selebar mungkin, terbang jauh dari bumi, sendirian.
Aku akan menjawabnya mungkin, tapi tidak sekarang. Terimakasih. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar